Rabu, 13 Desember 2017

Pelanggaran Dan Dampak dari Hak Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual
Contoh Kasus : Merk “Holland Bakery”
Sumber berita : www.kompas.com
Dampak :
Akibat dari pelanggaran kasus tersebut akan membuat masyarakat lain untuk berbuat nakal yaitu seringnya mereka menjiplak merek – merek punya orang lain tanpa batas dan mereka akan menganggap kualitas hukum di Indonesia adalah lemah.Sehingga Di Indonesia terlalu banyak merek dagang yang dijadikan suatu symbol yang salah bagi perusahan dan bagi masyarakat yang ingin memproduk suatu barang atau tempat atau lainnya. Mereka terlalu dibutakan dengan keuntungan yang sangat luar biasa tinggi. Untuk memperoleh keuntungan yang sangat luar biasa mereka tidak mau melihat kaedah – kaedah apa saja yang harus dipenuhi dalam memberikan nama pada merek dagangan mereka, yaitu berdasarkan peraturan / perundang – undangan yang dibuat dibuat oleh Direktorat Jenderal HAKI, Departemen Kehakiman. Kita sebagai orang baru yang ingin memberikan nama ke produk kita, harus diajukan kepada Departemen Kehakiman agar tidak terjadi kesamaaan antar merek barang lainnya.

2.    Paten
Contoh Kasus : Pelanggaran Hak Paten Samsung oleh Apple
Dampak :
Hak khusus pemegang paten untuk melaksanakan temuannya secara perusahaan atas patennya baik secara sendiri maupun dengan memberikan persetujuan atau ijin atau lisensi kepada orang lain, yaitu: membuat, menjual, menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan, untuk dijual atau disewakan atau diserahkan hasil produksi yang diberi paten. Hak ini bersifat eksklusif, dalam arti hak yang hanya bisa dijalankan oleh orang yang memegang hak paten, orang lain dilarang melaksanakannya tanpa persetujuan pemegang paten.
 
3.    Hak Cipta
Contoh Kasus : Inul Vizta Jadi Tersangka Pelanggaran Hak Cipta
Dampak :
Dari kasus tersebut akan berdampak buruk bagi sang pencipta lagu antara lain menimbulkan sikap saling acuh antara pencipta dengan pembajak, merugikan baik secara materil dan imateril kepada pencipta dan menimbulkan terjadinya penurunan minat dari masyarakat ke pada produk asli dan lebih memilih produk bajakan yang harganya jauh lebih murah dari produk aslinya. Selain itu kreativitas menjadi menurun, orang-orang akan merasa enggan untuk berkreasi. Pemerintah tidak mendapatkan pemasukan dari pajak penjualan suatu karya cipta. Kurangnya penerimaan pajak tentu akan menghambat pertumbuhan ekonomi di negara kita. Masyarakat menjadi manja karena dibiasakan menggunakan sesuatu yang ilegal tanpa mengeluarkan banyak uang. Orang lain yang menggantungkan nafkah pada proses pembuatan karya orang lain jadi ikut rugi. 
 
 
4.    Merk
Contoh Kasus : Pelanggaran Hak Merk Primagama
Dampak :
Kasus tersebut membuat pihak primagama menjadi rugi baik secara materi maupun non materi. Menurutnya, pihaknya memberikan batas waktu hingga 30 April 2017 mendatang kepada pihak-pihak yang diduga telah melakukan pelanggaran untuk segera menghentikan segala jenis perikatan dengan pihak lain yang mengklaim serta merasa memiliki hak atas merek Primagama, serta mengakui bahwa Purdi E. Chandra merupakan pemilik sah atas merek Primagama sesuai surat Dirjen Haki. Pemilik sah merek Primagama beserta kuasa hukum telah berupaya menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan, tetapi tidak membuahkan hasil, dan akhirnya menempuh jalur hukum. Pasalnya, pelanggaran itu diklaim telah merugikan kliennya secara materi, dan non materi.
5.    Desain Industri
Contoh Kasus : Kasus Sengketa Desain Industri antara Permen Alpenliebe Lollipop
Dampak :
Desain industri permen Lollyball seharusnya segera didaftarkan ketika baru tercipta. Gugatan Agus Susanto menjadi gugatan yang lemah karena Agus sendiri tidak memiliki serifikat desain industri atas permen Lollyball. Meskipun telah memiliki sertifikat merek No. 460924 pada tahun 2001, namun hal ini belum lengkap tanpa adanya sertifikat atas desain industri. Jika kondisinya seperti ini, permen Lollyball hanya mendapat perlindungan atas merek dagangnya, namun tidak mendapat perlindungan dan pengakuan atas desain industrinya. Oleh sebab itu, pendaftaran legalitas atas suatu produk haruslah lengkap dan dilakukan sesegera mungkin. Hal ini diperlukan agar produsen memperoleh jaminan perlindungan hukum yang sah atas hak milik perindustrian untuk produk yang dimilikinya.
6.    Indikasi Geografis
Contoh Kasus : Gayo Mountain Coffee dengan Kopi Arabika Gayo
Dampak :
Tanggal 15 Juli 1999 , Perusahaan Belanda, European Coffee Bv. melalui Holland Coffee, mendaftarkan nama “Gayo” sebagai merk dagang kopi mereka di Belanda, yaitu Gayo Mountain Coffee.  Akibatnya, tidak ada perusahaan lain yang boleh menjual kopi dengan memakai nama “Gayo” di Belanda, termasuk perusahaan asal Indonesia yang merupakan asal dari Kopi Arabika Gayo. Sungguh sangat ironis. Tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan nama “Gayo” dapat membuat konsumen tertarik membeli, bahkan membuat kesediaannya untuk membayar dengan harga yang tinggi (willingness to pay) menjadi lebih besar. Ya, nama “Gayo” sudah melekat pada salah satu cita rasa kopi terbaik di dunia, dan hal inilah yang membuat banyak perusahaan menginginkan kopinya dijual dengan nama “Gayo”.
7.    Rahasia Dagang
Contoh Kasus : Hitachi digugat soal rahasia dagang
Dampak :
Gugatan itu dilakukan sehubungan dengan pelanggaran rahasia dagang penggunaan metode produksi dan atau metode penjualan mesin boiler secara tanpa hak. PT BPE bergerak dalam bidang produksi mesin-mesin industri, dengan produksi awal mesin pengering kayu. Penggugat, katanya, adalah pemilik dan pemegang hak atas rahasia dagang metode produksi dan metode penjualan mesin boiler di Indonesia "Metode proses produksi itu sifatnya rahasia perusahaan," katanya. Dia menjelaskan bahwa tergugat IV sampai dengan tergugat X adalah bekas karyawan PT BPE, tetapi ternyata sejak para tergugat tidak bekerja lagi di perusahaan, mereka telah bekerja di perusahaan tergugat PT HCMI.
8.    Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Contoh Kasus : Desain usb 3.0 keluaran intel jadi kontroversi
Dampak :
Desain usb 3.0 keluaran intel jadi kontroversi, karena awalnya intel belum mau menjelaskan spesifikasi usb 3.0 itu, sehingga dianggap oleh para pesaingnya(AMD dan NVIDIA) akan melakukan monopoli. Dalam kasus ini AMD dan NVIDIA beserta SIS dan VIA sebagai salah satu brand dalam tidang Chipset akan mengalami kesulitan dan keterpurukan pada suatu saat ketika banyak orang menggunakan motherboard intel yang sudah support dengan USB 3.0, yang dimana serie dari USB ini, akan memberikan kepuasan lebih baik dari USB sebelumnya dalam men-service suatu periferal. Oleh karena itu mereka, (VIA AMD NVIDIA dan SIS) akan merasa dimonopoli oleh intel lantaran teknologi terbaru dari USB telah di "pegang" oleh intel. Hal ini dapat dihapuskan jika saja intel hendak memberikan spesifikasi khusus untuk mereka, agar komponen-komponen yang mendukung USB 3.0 dapat bekerja pada Chipset- chipset mereka.. Tapi mereka juga mengancam bahwa mereka akan menciptakan port yang tidak kalah hebat dari 3.0 jika intel masih tetap tidak memberikan spesifikasi yang dimaksud.

Senin, 09 Oktober 2017

ANALISIS STANDAR MENEJEMEN MUTU

ANALISIS STANDAR MENEJEMEN MUTU 

Istilah kualitas sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dalam praktek, pengertian kualitas dapat beraneka ragam. Kualitas biasanya dinilai dari penampilan unjuk kerja, atau pemenuhan terhadap persyaratan. Suatu produk dikatakan berkualitas jika eksklusif, harganya mahal, memiliki ketelitian lebih tinggi, lebih tahan lama, lebih kuat, lebih menarik, atau lebih nyaman untuk digunakan. Kualitas dari sudut pandang orang perorang tentu berbeda, demikian pula kualitas dari sudut pandang konsumen dan produsen juga berbeda. Konsumen lebih berorientasi terhadap kesesuaiannya dengan kebutuhan dan penggunaan, sementara produsen lebih melihat pada kesesuaiannya dengan standar.

“Kualitas adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan” (SNI 19-9000:2000).

Secara umum, kualitas barang dapat dilihat dari tiga dimensi utama berikut ini:
a. Kinerja (performance, operation) Dimensi utama yang banyak dipertimbangkan oleh konsumen adalah kinerja atau operasi produk. Misalkan, apakah tinta pulpen dapat keluar secara baik, lancar dan tidak luntur. Apakah kekuatan cahaya suatu lampu sesuai dengan spesifikasi yang dinyatakan dalam labelnya.
b. Keandalan (reliability, durability) Mencerminkan keandalan suatu produk, yaitu kepercayaan atas kemampuan atau ketahanannya. Apakah suatu disket komputer dapat menyimpan data dengan baik selama lima tahun, misalnya untuk penggunaan normal.
c. Kenampakan (appearance, features) Menunjukkan daya tarik suatu produk yang membedakannya dengan produk lain secara sepintas. Kenampakan sangat dipengaruhi oleh disain dan atribut lain dalam produk. Misalkan, radio mobil yang memiliki remote control, telepon genggam yang juga mempunyai fungsi kamera. 
d. Kesesuaian (conformance) Kesesuaian berhubungan dengan pemenuhan terhadap spesifikasi atau standar ditentukan. Misalkan, apakah suatu pipa PVC  memiliki diameter sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang bersangkutan. Apakah suatu lampu swa ballast telah memenuhi aspek safety seperti yang dipersayaratkan.

Terdapat delapan prinsip manajemen kualitas yang merupakan dasar ISO 9000, yang dapat digunakan oleh pimpinan puncak untuk memimpin organisasi ke  arah perbaikan kinerja, sebagai berikut :  Fokus pada pelanggan, Kepemimpinan, Pelibatan anggota, Pendekatan proses, Pendekatan sistem pada manajemen, Perbaikan berkesinambungan, Pendekatan fakta pada pengambilan keputusan, Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok.

Pada prinsipnya ISO/TS-16949 sama dengan ISO-9001: sama sama berisi persyaratan-persyaratan untuk membangun sistem manajemen mutu. Persyaratannya-pun mengambil persyaratan ISO-9001 dengan tambahan tambahan yang disisipkan didalamnya. Perbedaanya ada pada 'bentuk', lingkup organisasi yang menjadi sasaran dan tingkat rincian persyaratan. Dalam 'bentuk', ISO-9001 adalah 'standard' sedang ISO-TS/16949 adalah 'Technical Specification'. Perbedaan bentuk ini tidak berpengaruh pada organisasi yang menerapkan tetapi berpengaruh pada proses penerbitan dan peninjauan kedua dokumen tersebut yang menjadi urusan komite terkait dalam 'International Organization for Standardization'
1. Hasil analisa diketahui bahwa kecacatan yang sering terjadi dalam jumlah belasan, namun pada tingkat kecacatan yang paling tinggi ada beberapa faktor, penerapan ISO 16949 ini lebih fokus terhadap proses produksi otomotif. Pada perakitan bolt hub tersebut, mempunyai standar dalam pengerjaan sesuai dengan ISO 16949, instruksi pekerjaan masih belum diperbaharui. ISO 16949 telah diterapkan sejak tahun 2009, namun proses aktual di lapangan belum sesuai dengan ISO 16949. Tindakan perbaikan dan pencegahan yang ada dibuat untuk menurunkan tingkat kecacatan yang terjadi, sehinga proses perakitan akan lebih cepat dan menghasilkan produk sesuai dengan target yang direncanakan. Perbaikan terus menerus dilakukan dengan cara memantau sumber daya manusia, material, mesin, metode dan lingkungan.

2. Tingkat kecacatan yang terjadi sebagian besar terjadi karena faktor manusia, perusahaan jarang memberi motivasi bagi karyawan yang baik dalam pekerjaannya. Setiap tahun diganti operator baru, dan mengadakan pelatihan kembali. Metode yang digunakan belum diperbaharui instruksi kerja, serta operator belum paham dalam memasukan data ke computer. Mesin-mesin yang belum dirawat sehingga tombol untuk menjalankan mesin rusak saat perakitan berlangsung. Pemberian tempat yang rapi serta lingkungan panas dan bising dirasakan oleh pekerja. Material yang dipasok dari Perusahaan pemasok belum ada instruksi kerja yang dibuat untuk pengecekan barang yang dipasok.

Selasa, 25 April 2017

Pengelolahan limbah industri pabrik tahu


Pengelolahan limbah industri pabrik tahu

Latar belakang

Perkembangan industri dewasa ini sangat pesat, terutama industri rumah tangga yang sangat membantu dalam menunjang kehidupan masyarakat. Industri rumah tangga termasuk dalam penggolongan industri kecil.  Industri kecil seperti industri pembuatan tahu banyak berkembang di pedesaan dan perkotaan.  Umumnya  industri kecil memiliki peralatan dan pengolahan yang sederhana.    Sayangnya, ditinjau dari segi lingkungan, berkembangnya industri kecil pada tingkat rumah tangga sangat membahayakan kehidupan masyarakat, karena setiap industri rumah tangga ternyata tidak memperhatikan tata letak pabrik maupun sistem pembuangan limbah.  
Karakteristik dasar industri tahu yang  kita jumpai di kabupaten Pelalawan ini menggunakan teknologi yang sangat sederhana dengan menejemen yang tradisional. Tenaga kerja  pada umumnya tidak mempunyai keterampilan tertentu.  Lokasi kebanyakan menyatu dengan pemukiman penduduk  serta berada pada lahan yang terbatas, sehingga muncul permasalahan dengan warga sekitar tentang keberadaan industri tahu yang terkait dengan ganguan pencemaran limbahnya.

PEMBAHASAN
2.2 Dampak Limbah Industri Tahu
Herlambang (2002) menuliskan dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran bahan organik limbah industri tahu adalah gangguan terhadap kehidupan biotik. Turunnya kualitas air perairan akibat meningkatnya kandungan bahan organik. Aktivitas organisme dapat memecah molekul organik yang kompleks menjadi molekul organik yang sederhana. Bahan anorganik seperti ion fosfat dan nitrat dapat dipakai sebagai makanan oleh tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Selama proses metabolisme oksigen banyak dikonsumsi, sehingga apabila bahan organik dalam air sedikit, oksigen yang hilang dari air akan segera diganti oleh oksigen hasil proses fotosintesis dan oleh reaerasi dari udara. Sebaliknya jika konsentrasi beban organik terlalu tinggi, maka akan tercipta kondisi anaerobik yang menghasilkan produk dekomposisi berupa amonia, karbondioksida, asam asetat, hirogen sulfida, dan metana. Senyawa-senyawa tersebut sangat toksik bagi sebagian besar hewan air, dan akan menimbulkan gangguan terhadap keindahan (gangguan estetika) yang berupa rasa tidak nyaman dan menimbulkan bau.
Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan karena menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman penyakit atau kuman lainnya yang merugikan baik pada produk tahu sendiri ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan, air limbah akan berubah warnanya menjadi cokelat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila air limbah ini merembes ke dalam tanah yang dekat dengan sumur maka air sumur itu tidak dapat dimanfaatkan lagi. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan akan menimbulkan gangguan kesehatan yang berupa penyakit gatal, diare, kolera, radang usus dan penyakit lainnya, khususnya yang berkaitan dengan air yang kotor dan sanitasi lingkungan yang tidak baik.

2.3 Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu

Sebagian besar industri tahu merupakan industri kecil (home industry), yang notabene adalah masyarakat pedesaan dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah, maka operasional pengolahan air limbah menjadi salah satu pertimbangan yang cukup penting. Untuk pengolahan air limbah industri tahu biasanya dipilih sistem dengan operasional pengolahan yang mudah dan praktis serta biayan pemeliharaan yang terjangkau.
Pemilihan sistem pengolahan air limbah didasarkan pada sifat dan karakter air limbah tahu itu sendiri. Sifat dan karakteristik air limbah sangat menentukan didalam pemilihan sistem pengolahan air limbah, terutama pada kualitas air limbah yang meliputi parameter-parameter pH, COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (Biological Oxygen Demand), dan TSS (Total Suspended Solid). Melihat karakteristik air limbah tahu diatas maka salah satu alternatif yang cukup tepat untuk pengolahan air buangan adalah dengan proses biologis. Cara ini relative sederhana dan tidak mempunyai efek samping yang serius.

2.4 Pengolahan Limbah Cair Anaerobik

Proses biologi anaerobik merupakan salah satu sistem pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme yang bekerja pada kondisi anaerob. Kumpulan mikroorganisme, umumnya bakteri, terlibat dalam transformasi senyawa komplek organik menjadi metana. Selebihnya terdapat interaksi sinergis antara bermacam-macam kelompok bakteri yang berperan dalam penguraian limbah. Kelompok bakteri non metanogen yang bertanggung jawab untuk proses hidrolisis dan fermentasi tardiri dari bakteri anaerob fakultatif dan obligat. Mikroorganisme yang diisolasi dari digester anaerobik adalah Clostridium spp., Peptococcus anaerobus, Bifidobacterium spp., Desulphovibrio spp., Corynebacterium spp., Lactobacillus, Actonomyces, Staphylococcus, and Eschericia coli (Metcalf and Eddy, 2003).
Ada tiga tahapan dasar yang termasuk dalam keseluruhan proses pengolahan limbah secara oksidasi anaerobik, yaitu : hidrolisis, fermentasi (yang juga dikenal dengan sebutan asidogenesis), dan metanogenesis. Selama proses hidrolsis, bakteri fermentasi merubah materi organik kompleks yang tidak larut, seperti selulosa menjadi molekul-molekul yang dapat larut, seperti asam lemak, asam amino dan gula. Pada proses fermentasi (asidogenesis), bakteri asidogenik (pembentuk asam) merubah gula, asam amino, dan asam lemak menjadi asam-asam organik (asam asetat, propionate, butirat, laktat, format) alkohol dan keton (etanol, methanol, gliserol dan aseton), asetat, CO2 dan H2. Produk utama dari proses fermentasi ini adalah asetat.
Hasil dari fermentasi ini bervariasi tergantung jenis bakteri dan kondisi kultur seperti pH dan suhu. Proses metanogenesis dilaksanakan oleh suatu kelompok mikroorganisme yang dikenal sebagai bakteri metanogen. Ada dua kelompok bakteri metanogen yang dilibatkan dalam proses produksi metan. Kelompok pertama, aceticlastic methanogens, membagi asetat ke dalam metan dan karbondioksida. Kelompok kedua, hidrogen memanfaatkan metanogen, yaitu menggunakan hidrogen sebagai donor elektron dan CO2 sebagai aseptor elektron untuk memproduksi metan. Bakteri di dalam proses anaerobik, yaitu bakteri acetogens, juga mampu menggunakan CO2 untuk mengoksidasi dan bentuk asam asetat. Dimana asam asetat dikonversi menjadi metan. Sekitar 72% metan yang diproduksi dalam digester anaerobik adalah formasi dari asetat.  

2.5 Pengolahan Limbah Sistem Kombinasi Anaerobik-Aerobik
Secara umum proses pengolahan kombinasi ini dibagi menjadi dua tahap yakni pertama proses penguraian anaerobik dan yang kedua proses pengolahan lanjut dengan sistem biofilter anaerobik-aerobik, seperti berikut ini :
1. Penguraian anaerobik
Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu dikumpulkan melalui saluran limbah, kemudian dialirkan ke bak kontrol untuk memisahkan buangan padat. Selanjutnya limbah dialirkan ke bak pengurai anaerobik. Di dalam bak pengurai anaerobik tersebut pencemar organik yang ada dalam limbah akan diuraikan oleh mikroorganisme secara anaerobik, menghasilkan gas hidrogen sulfida dan metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Pada proses tahap pertama efisiensi penurunan nilai COD dalam limbah dapat mencapai 80-90%. Air olahan tahap awal ini selanjutnya diolah dengan proses pengolahan lanjut dengan sistem kombinsi anaerobik-aerobik dengan menggunakan biofilter (Herlambang, 2002).
2. Proses pengolahan lanjut
Proses pengolahan limbah dengan proses biofilter anaerobik-aerobik terdiri dari beberapa bagian yakni bak pengendap awal, biofilter anaerobik, biofilter aerobik, bak pengendap akhir, dan jika perlu dilengkapi dengan bak klorinasi. Limbah yang berasal dari proses penguraian anaerobik (pengolahan tahap pertama) dialirkan ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnva. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungsi sebagai bak pengontrol aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, pengurai lumpur dan penampung lumpur (Herlambang, 2002).
Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak anaerobik dengan arah aliran dari atas ke bawah (down flow) dan dari bawah ke atas (up flow). Di dalam bak anaerobik tersebut diisi dengan media dari bahan plastik atau kerikil dan batu pecah. Jumlah bak anaerobik ini bisa dibuat lebih dari satu sesuai dengan kualitas dan jumlah air baku yang akan diolah. Penguraian zat-zat organik yang ada dalam limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik. Setelah beberapa hari, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikroorganisme. Mikroorganisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak pengendap awal. Air limpasan dari bak anaerobik dialirkan ke bak aerobik. Di dalam bak aerobik ini dapat diisi dengan media dari bahan kerikil atau plastik atau batu apung atau bahan serat sesuai dengan kebutuhan atau dana yang tersedia, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara, sehingga mikroorganisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media. Dengan demikian limbah akan kontak dengan mikroorganisme yang, tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media. Dari proses tersebut efisiensi penguraian zat organik dan deterjen dapat ditingkatkan serta mempercepat proses nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan amonia menjadi lebih besar. Proses ini sering dinamakan aerasi kontak (contact aeration). Dari bak aerasi, limbah dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini kembali ke bagian awal bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan dialirkan ke bak klorinasi (Herlambang, 2002).
Di dalam bak klorinasi ini limbah direaksikan dengan klor untuk membunuh mikroorganisme patogen. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses klorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses anaerobik-aerobik tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD) juga menurunkan amonia, deterjen, muatan padat tersuspensi (MPT) fosfat dan lainnva. Dengan adanya proses pengolahan lanjut tersebut, nilai COD dalam air olahan yang dihasilkan akan relatif rendah (Herlambang, 2002).


KESIMPULAN
Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran bahan organik limbah industri tahu adalah gangguan terhadap kehidupan biotik. Turunnya kualitas air perairan akibat meningkatnya kandungan bahan organik. Aktivitas organisme dapat memecah molekul organik yang kompleks menjadi molekul organik yang sederhana. Bahan anorganik seperti ion fosfat dan nitrat dapat dipakai sebagai makanan oleh tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Selama proses metabolisme oksigen banyak dikonsumsi, sehingga apabila bahan organik dalam air sedikit, oksigen yang hilang dari air akan segera diganti oleh oksigen hasil proses fotosintesis dan oleh reaerasi dari udara. Sebaliknya jika konsentrasi beban organik terlalu tinggi, maka akan tercipta kondisi anaerobik yang menghasilkan produk dekomposisi berupa amonia, karbondioksida, asam asetat, hirogen sulfida, dan metana. Senyawa-senyawa tersebut sangat toksik bagi sebagian besar hewan air, dan akan menimbulkan gangguan terhadap keindahan (gangguan estetika) yang berupa rasa tidak nyaman dan menimbulkan bau.
DAFTAR PUSTAKA :
LAMPIRAN:
Rahmat fryadi (38414801)
Kelas 3ID02
Alamat: KOMP RTM RT08/11 TUGU CIMANGGIS DEPOK
Ttl: BOGOR, 19-12-1995

Senin, 09 Januari 2017

review jurnal

.Judul Jurnal : ON ‘INDUSTRIAL DESIGN’ OF THE MOTORBIKES THROUGH QFD AS AN APPLICATION TOOL: A CASE STUDY PERTAINING TO THE NEEDS OF THE MOTORBIKE DRIVERS ON INDIAN ROADS
Penulis          : Er. Syed Wasiul Hasan Rizvi1 & Dr. Zahid A. Khan2
Link              : https://www.irjet.net/archives/V3/i11/IRJET-V3I11128.pdf
vol                       : 2016

1. PERKENALAN
Ada berbagai kemungkinan dari moda transportasi untuk
siapa saja yang bepergian dari satu tujuan yang lain. Di
umum, pengguna dapat memilih antara mobil, skuter, sepeda motor,
sepeda, dan berbagai bentuk sistem transportasi umum
seperti trem, metro, bus dll kemungkinan ini membutuhkan
informasi yang berbeda tentang berbagai jenis sistem
angkutan. Naik sepeda adalah cara yang umum
transportasi di India dan banyak negara lain karena
biaya operasional yang rendah dibandingkan dengan mobil atau truk. sepeda
memiliki kelebihan juga lainnya: mereka mudah untuk membeli, mudah untuk
taman dan tidak ada tiket parkir atau hampir tidak ada larangan parkir
harus dipertimbangkan. Di satu sisi, permintaan
sepeda motor diamati akan meningkat dari hari ke hari, dan pada
Sebaliknya, jumlah kecelakaan yang melibatkan motorik
sepeda juga meningkat secara eksponensial di jalan India. Satu dari
alasan yang paling diucapkan untuk meningkatkan jumlah
kecelakaan di jalan-jalan India dapat ditelusuri dalam hal non
desain kompatibel sepeda motor dari humanvehicle yang
sudut pandang desain. Ini panggilan untuk segera
perhatian para desainer industri sepeda motor untuk
meninjau desain untuk membuat mereka kompatibel untuk pengguna India.
Tulisan ini dibuat sebagai upaya untuk mengajukan kebutuhan
driver motor milik daerah Delhi-NCR
(Mewakili bagian dari jalan India) dari desain industri
sudut pandang. Penelitian ini didasarkan pada VoC (Voice of
Pelanggan) dari QFD (Quality Function Deployment)
teknik.
2. TINJAUAN PUSTAKA
sistem transportasi berkisar dari tanah
sistem transportasi di era pra-Kristus sampai sekarang
rel modern dan transportasi udara dan sistem lainnya.
Menurut PBB, kota adalah rumah bagi setengah dari
populasi dunia, yang akan meningkat menjadi hampir dua pertiga
dalam lima belas tahun ke depan. Pentingnya
sistem transportasi keuntungan pentingnya dari fakta ini
juga, sebagai interlinking dari kota akan memberikan kehidupan kepada
bisnis, dan karenanya rumah. Yang paling digunakan
sistem transportasi yang telah benar-benar melakukan keajaiban di
menghubungkan orang di seluruh kota-kota besar adalah sistem kereta api,
seperti High Speed ​​Rail (HSR) sistem. Negara-negara seperti Jepang,
China, AS, Perancis telah berhasil menerapkan HSR
sistem di mana kecepatan kereta adalah lebih dari 200 km / jam
          1. Sejauh skenario global yang bersangkutan terutama di
kasus negara-negara maju seperti Jepang, transit berbasis rel
sistem yang oleh dan besar sukses [2]. Namun di Asia
negara, skenario berbeda karena lebih rendah
jumlah bangunan hi bertingkat dan karenanya tidak dapat memberi makan sangat tinggi
sistem kapasitas transit. Hal ini karena kebutuhan
mengangkut 15.000 sampai 25.000 penumpang per arah per
jam operasi pada semua koridor utama. Dalam hal itu,
bus yang modern sistem angkutan cepat yang diperlukan yang dapat
memenuhi pertumbuhan penduduk di kota-kota ini. Dinesh
          3. juga membandingkan sistem transportasi bus dari kota-kota metro
di seluruh dunia, yaitu, Bogota (Columbia), Sao Polo (Brazil),
Curitiba (Brasil), Porto Alegre (Brazil), Quito (Ekuador),
Kunming (Cina), Los Angeles (AS), Beijing (Cina),
Chonqing (China), dan Lima (Peru). Dalam kasus India, Delhi
dan Mumbai adalah dua kota mega yang berperilaku persis
mode berlawanan sejauh sistem transportasi
prihatin. Delhi, yang tersebar tidak hanya dapat mendukung kereta api
sistem transportasi yang sangat sukses di Mumbai
kasus. Itulah alasan mengapa Delhi kebutuhan yang sangat
sistem transportasi multi modal yang komprehensif yang
harus mencakup baik jalan dan transportasi kereta api fasilitas, semua
dari mereka bekerja bersama-sama. Ini benar tentang mega
kota, tetapi ketika beberapa kota kecil yang melihat ke dalam, itu adalah
jelas bahwa sistem transit kereta api pasti adalah suatu keharusan, bersama dengan
beberapa bentuk sistem transportasi yang membuat kehidupan
masyarakat umum lebih mudah. Sejauh skenario Nasional yang bersangkutan, itu adalah
terbukti dari fakta-fakta dan angka-angka yang urban India, (dan, pada
batas yang lebih besar pedesaan India juga) bergantung pada dua roda
sistem transportasi karena populasi tersebar dengan
lebih rendah (atau hampir nihil) berarti angkutan umum di banyak
bagian dari bangsa, yang paling umum adalah rel
transportasi yang terlalu digunakan untuk menutupi jarak antara
kota dan kota, yang tentu saja semacam jarak jauh.
Biaya bahan bakar, baik bensin dan diesel juga bertanggung jawab
untuk peningkatan sistem transportasi roda dua di
jalan-jalan India. Telah dilaporkan bahwa India adalah yang kedua
produsen terbesar dari kendaraan roda dua di dunia.
          3. Itu dua segmen kendaraan roda kontribusi volume terbesar untuk semua segmen dalam industri otomotif di India. Negara
berdiri di samping China dan Jepang dalam hal produksi dan
penjualan masing-masing. Industri ini tumbuh pada tingkat 30%
setiap tahun. Ini terdiri dari tiga segmen yaitu. skuter,
sepeda motor dan moped. Mayoritas India, terutama. Sepeda dianggap sebagai
favorit di kalangan generasi muda, karena mereka membantu dalam mudah
gerakan dari satu tujuan yang lain, khususnya, untuk
para profesional saat ini terlibat dalam sejumlah besar, di
bisnis on line pertokoan yang dilakukan oleh massa
terletak di interior bahkan kota-kota besar India. Dibawah
keadaan ini, jumlah driver motor adalah
terikat untuk naik dan kemudian hanya merek-merek dari
sepeda motor akan dapat berhasil bersaing di India
pasar yang dirancang dari sudut ergonomi pandang.
Hal ini pada akhirnya menuntut untuk menentukan kebutuhan pelanggan.
Alat yang dapat digunakan untuk tujuan ini dikenal sebagai
QFD, Quality Function Deployment. Dengan cara tersebut
pelaksanaan Quality Function Deployment (QFD)
anak lebih memilih sepeda motor ketimbang mobil.
5]. Hasilnya adalah fokus pada apa yang salah dengan yang ada
produk atau layanan, dengan sedikit atau tidak ada perhatian pada apa yang benar atau apa yang pelanggan benar-benar ingin. Hal ini didokumentasikan dengan baik bahwa penggunaan QFD dapat mengurangi waktu pengembangan sebesar 50 persen, dan start-up dan rekayasa biaya dapat dikurangi 30 persen
[6]. Di bidang manufaktur, penerapan QFD muncul menjadi berkembang dari hari ke hari.
[7]. literatur yang disajikan di atas menunjukkan bahwa jumlah driver motor meningkat dari hari hari dan begitu juga halnya dengan kecelakaan nomor yang melibatkan sepeda motor di jalan-jalan India. Dalam bidang ergonomi juga disebut sebagai desain industri, cukup bukti telah melaporkan tentang mode lain sistem transportasi seperti mobil, truk dan pesawat terbang dll di yang driver / petugas percontohan tidak menemukan sistem mereka desain cocok dari sudut ergonomi pandang. Pada baris yang sama, ada kebutuhan untuk Explor
3. METODE PENELITIAN & BAHAN
Dalam rangka untuk memiliki penilaian kebutuhan sepeda motor
pengguna akhir yaitu, pengendara dari sepeda motor, data yang berada
dikumpulkan dengan cara dua mode berikut:
           (A) koleksi respon langsung dari pengendara sepeda
                melalui kuesioner yang dirancang
           (B) On-line distribusi kuesioner dan data koleksi
Kuesioner atau inventori sistem, seperti yang sering disebut di
bidang psikologi dan sosiologi, yang bekerja sebagai
Alat pengumpulan data, alat yang terutama bergantung pada
tanggapan responden yang diperoleh melalui kuesioner.
Data yang dikumpulkan mengenai data demografis sepeda motor
driver termasuk kualifikasi pendidikan, jenis kelamin, umur, panjang
pengalaman berkendara, merek sepeda motor, jarak
berwisata per hari dll Dalam kuesioner yang dirancang, dalam semua,
ada 25 pertanyaan semua yang berhubungan dengan 'desain industri'
fitur dari sepeda motor dan pengendaranya. setiap pertanyaan
ditujukan jenis tertentu dari fitur dari masalah.
Melalui dua mode pengumpulan data yang dinyatakan sebelumnya,
tanggapan dikumpulkan dari pengendara sepeda motor mengemudi
di wilayah Delhi-NCR India. . Untuk tujuan tersebut yang analisis
dari data, terutama, metodologi berdasarkan QFD adalah
dipekerjakan: Sebelum melakukan analisis ini,
Data demografi responden juga dipelajari.
Terutama, data ini dianalisis dalam hal
analisis frekuensi. Fungsi penyebaran kualitas (QFD)
dipekerjakan untuk penilaian pengendara sepeda motor '
kebutuhan. Kebutuhan didirikan menduduki peringkat statistik. Itu
ranking dilakukan atas dasar nilai rata-rata yang berkaitan
ke delapan kebutuhan sesuai tanggapan skala Likert (1 sampai 5)
yang diterima dari anggota pemangku kepentingan yang berbeda
(Driver motor-sepeda). analisis statistik data adalah
dilakukan melalui statistik deskriptif untuk tes
variabel. Paket perangkat lunak yang digunakan adalah SPSS.
Di bawah analisis QFD, nilai rata-rata dari responden
tanggapan dihitung. cara ini memberikan
'Bobot' diperlukan dalam metodologi QFD. Melalui
QFD, Suara Pelanggan (VOC) didirikan
4. HASIL, PEMBAHASAN & KESIMPULAN
Ditemukan bahwa sebagian besar pengendara menggunakan merek seperti
Hero, Honda, TVS, Bajaj, Yamaha, Enfield, Suzuki dan
Mahindra. Dengan demikian, dapat diamati bahwa data yang dikumpulkan di
penelitian ini meliputi hampir sebagian besar sepeda motor
didorong di jalan-jalan India. tinjauan pustaka [8] mengungkapkan
bahwa berbagai jenis sepeda motor yang berjalan di jalan-jalan India,
berdasarkan pada tahun 2016, adalah Bajaj Pulsar, Hero Splendor, Bajaj
Discover, TVS Star City Plus, pahlawan CBZ, Hero Karizma, Bajaj
Platina, Honda Bersinar, Honda CBF Stunner, dan Yamaha Fazer.
Responden yaitu para pengendara sepeda motor diminta untuk
memberikan karakteristik demografi dan sesuai,
daftar para pemangku kepentingan, dipertimbangkan dalam penelitian ini
disiapkan. Dalam semua, ada 12 pemangku kepentingan seperti yang tercantum dalam
tabel di bawah ini (Tabel 1). Itwas menemukan bahwa dari antara
53 responden yang berpartisipasi dalam studi maksimal
jumlah responden (43) berasal dari stakeholder
kategori 'kanan-Handed', sementara jumlah minimum
responden (2) berasal dari kategori, 'Kiri-Handed'.
Hasil dari tabel 1.
Untuk masing-masing respon desain industri terkait kebutuhan
Skor data yang sesuai dengan 12 stakeholder, berarti
skor tanggapan membentang di atas masing-masing stakeholder,
dihitung dan sama disajikan pada Tabel 2. Pada
dasar nilai respon tersebut, terungkap bahwa di antaranya
hasil tabel 2.
semua pemangku kepentingan, pembalap sepeda 'kidal' memberi atas
skor dengan 'desain industri kebutuhan terkait sedangkan
'Perempuan' driver motor memberi skor relatif setidaknya untuk mereka
dipertimbangkan dalam penelitian ini. pemangku kepentingan lainnya yang
peringkat seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah referensi. Itu mungkin
mencatat bahwa semua 'stakeholder' dari sepeda-driver motor
wilayah Delhi-NCR membawa respon-nilai antara 2,03
dan 2,91, menyiratkan bahwa semua kebutuhan dianggap milik
yang 'setuju' atau 'diinginkan' tingkat.
Table-3: Daftar kebutuhan sekunder dalam terang yang
'Deskriptor teknis (bagaimana kabar) dapat berkembang dengan ahli
di lapangan, dan sama dapat digunakan dalam matriks QFD
hasil dari tabel 3.
Dengan demikian, dilengkapi dengan pengetahuan di atas disajikan,
pesaing manufaktur kendaraan roda dua, khususnya
sepeda motor, dapat melanjutkan untuk menerapkan 'rumah kualitas'
Teknik QFD berdasarkan dari Total Quality Management (TQM) untuk
menawarkan kualitas yang lebih tinggi dan produk yang lebih diterima oleh
pasar India. Mungkin diamati bahwa 'Kualitas
Function Deployment '(QFD) adalah alat manajemen yang
menyediakan proses ikat visual untuk membantu tim fokus pada
kebutuhan pelanggan di seluruh total
siklus pengembangan produk atau proses. Ini menyediakan
berarti untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam yang tepat
persyaratan teknis untuk setiap tahap produk / processdevelopment
siklus hidup. Ini membantu untuk mengembangkan lebih customeroriented,
produk-produk berkualitas tinggi. Sementara struktur
disediakan oleh QFD dapat secara signifikan menguntungkan, itu bukan
alat sederhana untuk menggunakan [4]. Sehingga pengenalan untuk berhasil dalam
mengembangkan produk baru atau meningkatkan pada yang sudah ada adalah
tidak mudah. Studi menunjukkan bahwa sebanyak suatu tempat
antara 35 persen dan 44 persen dari semua produk
diluncurkan adalah kegagalan dipertimbangkan. Ini adalah salah satu hal yang benar-benar
menemukan dan menentukan kebutuhan pelanggan dan keinginan
tapi, untuk mencapai hasil, temuan ini perlu
diimplementasikan, yaitu diterjemahkan ke dalam bahasa perusahaan. Banyak
perusahaan tergantung pada program garansi mereka, pelanggan
keluhan, dan masukan dari staf penjualan mereka untuk menjaga mereka di
menyentuh dengan pelanggan mereka. Hasilnya adalah fokus pada apa yang
salah dengan produk yang sudah ada atau layanan, dengan sedikit atau tanpa
perhatian pada apa yang benar atau apa yang pelanggan benar-benar ingin.
Hal ini juga mencatat bahwa penggunaan QFD dapat mengurangi
waktu pengembangan sebesar 50 persen, dan start-up dan
biaya rekayasa dapat dikurangi dengan 30 persen [6]. Dalam
Penelitian ini, penerapan teknik QFD untuk memiliki
penilaian kebutuhan pengendara sepeda motor 'adalah dasar
Tujuan dari penelitian ini. Selain itu, peringkat ini
'Desain industri kebutuhan terkait dari driver motor
juga dilakukan. Akhirnya, sesuai dengan masing-masing
masing-kebutuhan sekunder potensial 'kebutuhan primer' yang
juga dieksplorasi untuk membantu House of Quality (HoQ) pengembang.
kebutuhan ini produk, secara umum, semakin
sangat penting dalam hari modern. Lain
Istilah yang biasa digunakan untuk 'desain industri' yang dikenal sebagai
'Desain ergonomis' atau 'desain berdasarkan faktor-faktor manusia
teknik'. Dalam studi ini, dianggap 'industri
kebutuhan desain 'terkait mencakup aspek-aspek seperti kursi
desain (melibatkan adanya perasaan gelandangan, kecukupan
kaki-kamar, tidak adanya perasaan terbakar, kenyamanan bagi
orang yang duduk di belakang, tidak adanya berkeringat, mudah dalam membersihkan,
tampilan kursi, material, kebugaran ke dalam bingkai sepeda),
keselamatan dalam kasus kecelakaan, kompatibilitas kontrol layar,
estetika, kemudahan dalam operasi, kemudahan dalam penggunaan, kemudahan dalam pembelajaran untuk
drive, kekuatan, bagasi daya dukung, gigi-perubahan
sistem, balancing atau stabilitas sepeda, kerusakan / tahun,
nyeri di lengan saat mengemudi, malam mengemudi kemudahan dalam penanganan
sistem tampilan kontrol, grip untuk orang disertai dengan
pengendara dll Untuk tujuan QFD, atas kebutuhan Peringkat
ini harus dianggap sebagai kebutuhan pelanggan di
kolom paling kiri dari House of Quality. Mengingat
fitur yang diuraikan seperti di atas, kerja dari
kebutuhan sekunder diidentifikasi akan mengarah pada penyelesaian
proses pembentukan VOC.
Untuk menyimpulkan, telah dilaporkan bahwa India adalah yang kedua
produsen terbesar dari kendaraan roda dua di dunia [3]. Itu
dua segmen kendaraan roda kontribusi volume terbesar untuk semua
segmen dalam industri otomotif di India. Negara
berdiri di samping China dan Jepang dalam hal produksi dan
penjualan masing-masing. Industri ini tumbuh pada tingkat 30%
setiap tahun. Ini terdiri dari tiga segmen yaitu. skuter,
sepeda motor dan moped. Mayoritas India, terutama
anak lebih memilih sepeda motor ketimbang mobil. menangkap
saham besar di dua industri kendaraan roda, sepeda dan skuter
meliputi segmen utama. Sepeda dianggap sebagai
favorit di kalangan generasi muda, karena mereka membantu dalam mudah
pergantian, styling dan jarak tempuh, dan telah lebih estetis
menarik. Tetap melihat senantiasa meluas pertumbuhan
sepeda motor di pasar India, penelitian ini adalah
dilakukan untuk membatasi kebutuhan driver motor
dan juga prioritas kebutuhan mereka. sepeda motor
driver hanya wilayah Delhi-NCR berpartisipasi dalam studi.
sampel pembalap diambil melalui kontak langsung dan
juga melalui on-line survei metodologi. Dengan cara
identifikasi dan prioritas driver motor '
kebutuhan, analisis statistik data dan pemanfaatan
kebutuhan sepeda motor pembalap yaitu VOC, dalam analisis QFD, yang
Hasil yang diperoleh dan kemudian dibahas dalam terang sebelumnya
penelitian. Ini muncul bahwa driver motor
populasi, di bawah referensi memberi prioritas utama kepada 'rasa sakit di
'Kebutuhan primer terkait sementara' senjata display kontrol
kebutuhan terkait kompatibilitas 'mencetak setidaknya pada skala
dipertimbangkan. Sisa kebutuhan desain industri lainnya,
dijelaskan sebelumnya (Tabel 4), jatuh antara kedua
ekstrem. Implikasi dari temuan ini jauh
untuk sepeda motor industri besok manufaktur.
Merasa nyeri di pelukan driver motor
menuntut redesain dari sepeda motor terutama dari
'sudut penculikan' sudut pandang. Sejauh layar
kompatibilitas kontrol yang bersangkutan, temuan menyiratkan bahwa
mungkin cukup bekerja R & D telah pergi ke dalamnya dan,
Oleh karena itu, mereka tidak menimbulkan masalah besar bagi
populasi dianggap driver motor.
Dalam hal ruang lingkup pekerjaan di masa depan, mungkin diamati
bahwa penelitian ini masih terbatas untuk tujuan di
identifikasi dan prioritas bagian VOC dari QFD
hanya. analisis QFD lengkap harus dilakukan di
bekerja sama dengan produsen merek terkemuka
sepeda motor tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di
tingkat global. Hal ini semakin kritis dalam terang baru
kebijakan industri Pemerintah India dimana lebih
banyak pemain global bergabung dengan permainan
manufaktur kendaraan di India, baik itu mobil atau kendaraan roda dua
seperti motor-motor.
Dalam hal ruang lingkup pekerjaan di masa depan, mungkin diamati
bahwa penelitian ini masih terbatas untuk tujuan di
identifikasi dan prioritas bagian VOC dari QFD
hanya. analisis QFD lengkap harus dilakukan di
bekerja sama dengan produsen merek terkemuka
sepeda motor tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di
tingkat global. Hal ini semakin kritis dalam terang baru
kebijakan industri Pemerintah India dimana lebih
banyak pemain global bergabung dengan permainan
manufaktur kendaraan di India, baik itu mobil atau kendaraan roda dua

seperti motor-motor.